Welcome To Azzam's Blog's

Rabu, 12 Januari 2011

Al Khazin, Ahli Matematika dan Astronomi Islam


Dari wilayah Marv, Khurasan, Iran, lahir seorang ahli matematika terkemuka di dunia Islam. Dia bernama Abu Ja’far Muhammad bin Muhammad Al-Husayn Al-Khurasani Al Khazin. Keahliannya dalam menyajikan rumus dan metode perhitungan untuk menguraikan soal-soal rumit begitu dikagumi dan dijadikan rujukan hingga berabad-abad kemudian.
Tidak diketahui secara pasti tahun kelahiran tokoh ini. Akan tetapi, para sejarawan memperkirakan Al-Khazin meninggal dunia antara 961 dan 971 Masehi. Selain dikenal sebagai ahli matematika, semasa hidup ia juga seorang fisikawan dan astronom yang disegani.
Merujuk pada sejumlah catatan sejarah, Al-Khazin merupakan satu dari sekian banyak ilmuwan yang telah lama dilupakan. Namanya baru mencuat kembali pada masa-masa belakangan ini. Di dunia Barat, Al-Khazin dikenal sebagai Alkhazen. Ejaan dalam bahasa Eropa menyebabkan ketidakjelasan identitas antara dia dan Hasan bin Ibnu Haitsam.
Hal inilah yang merupakan salah satu penyebab nama Al-Khazin sedikit tenggelam. Al-Khazin merupakan ilmuwan zuhud. Dia menjalani hidup sederhana dalam hal makanan, pakaian, dan sebagainya. Ia sering menolak hadiah para penguasa dan pegawai kerajaan agar tidak terlena oleh kesenangan materi.
Beberapa guru tenar menghiasi rekam jejak Al-Khazin saat masih menimba ilmu. Salah satu gurunya bernama Abu Al-Fadh bin Al-Amid, seorang menteri pada masa Buwayhi di Rayy. Al-Khazin menuangkan pemikirannya dalam sejumlah risalah bidang matematika dan telah memperkaya khazanah keilmuan di dunia Islam.
Sebut saja, misalnya Kitab al-Masail al-Adadiyya yang di dalamnya tercantum karya Ibnu Majah, yaitu al-Fihrist edisi Kairo, Mesir. Karyanya yang paling terkenal adalah Matalib Juziyya mayl alMuyul al-Juziyya wa al-Matali fi al-Kuraal Mustakima. Seluruh kemampuan intelektualnya dia curahkan pada karya ini.
Termasuk perhitungan rumus teorema sinus untuk segitiga. Seperti tercantum dalam buku al-Fihrist edisi Kairo, AlKhazin pernah memberikan komentar ilmiah terhadap buku Element yang ditulis ilmuwan Yunani, Euclides, termasuk bukti-bukti yang diuraikannya menyangkut kekurangan serta kelemahan pemikiran Euclides.
Kontribusi luar biasa Al-Khazin mencakup peragaan rumus untuk mengetahui permukaan segitiga sebagai fungsi sisisisinya. Ia mengambil metode penghitungan setiap sisi kerucut. Dengan itu, dirinya berhasil memecahkan bentuk persamaan x3 + a2b = cx2. Di ranah matematika, persamaan itu sangat terkenal.
Ini merupakan sebuah soal matematika rumit yang diajukan oleh Archimedes dalam bukunya The Sphere and the Cylinder. Sayangnya, seperti disebutkan pada buku Seri Ilmuwan Muslim Pengukir Sejarah, sekian banyak teks dan risalah ilmiah Al-Khazin tak banyak tersisa pada masa kini.
Hanya beberapa saja yang masih tersimpan, di antaranya komentarnya terhadap buku ke10 dari Nasr Mansur dalam Rasail Abi Nasr ila al-Biruni. Jejak keilmuan Al-Khazin juga dapat ditelusuri dalam lingkup astronomi. Dia mengukir prestasi gemilang melalui karyakaryanya. Salah satu yang berpengaruh adalah buku berjudul Zij as Safa’ih.
Al-Khazin mempersembahkan karya itu untuk salah satu gurunya, Ibnu Al Amid. Ia juga membahas tentang peralatan astronomi untuk mengukur ketebalan udara dan gas (sejenis aerometer). Saat nilai ketebalan bergantung pada suhu udara, alat ini merupakan langkah penting dalam mengukur suhu udara dan membuka jalan terciptanya termometer.
Manuskrip karya Al-Khazin tersebut tersimpan di Berlin, Jerman, namun hilang ketika berkecamuk Perang Dunia II. Oleh astronom terkemuka, Al-Qifti, karya itu dianggap sebagai subyek terbaik dan sangat menarik untuk dipelajari. Buku Zij as Safa’ih menuai banyak pujian dari para ilmuwan.
Menurut Al-Biruni, beragam mekanisme teknis instrumen astronomi berhasil diurai dan dijelaskan dengan baik oleh Al-Khazin. Tokoh ternama ini pun kagum atas sikap kritis Al-Khazin saat mengomentari pemikiran Abu Ma’syar dalam hal yang sama. Tokoh lain yang menyampaikan komentarnya adalah Abu Al-Jud Muhammad Al-Layth.
Ia menyatakan, pendapat Al-Khazin mengenai cara menghitung rumus chord dari sudut satu derajat. Dalam Zij disebutkan, soal itu bisa dihitung apabila chord dibagi menjadi tiga sudut. Sementara itu, Abu Nash Mansur memberikan koreksi atas sejumlah kekurangan yang terdapat pada karya Al-Khazin itu.
Penetapan inklanasi ekliptika tak luput dari perhatian Al-Khazin. Persoalan astronomi ini sudah mengemuka sejak zaman Archimedes. Para ilmuwan Muslim seperti Al-Mahani, meninggal pada 884 Masehi, yang pertama mengangkat kembali tema ini. Oleh AlKhazin, hal itu kembali dipelajari dan dia berhasil menjabarkannya dengan baik.
Menurut Al-Khazin, pembagian bola dengan sebuah bidang datar dalam satu rasio ditentukan dengan menyelesaikan persamaan pangkat tiga. Demikian ilmuwan ini menyelesaikan soal astronomi tadi yang segera mendapatkan pujian dari astronom-astronom lainnya.
Terdapat beberapa aspek penting yang dikupas oleh Al-Khazin dalam buku astronomi yang ia tulis. Dalam Zij, ia menunjukkan penetapan titik derajat tengah atau cakrawala yang kemiringannya tidak diketahui sebelumnya. Ia juga mampu menghitung sudut matahari melalui penentuan garis bujur.
Sumbangsih lain adalah menyangkut penentuan azimut atau ukuran sudut arah kiblat dengan memakai peralatan tertentu. Al-Khazin berhasil mengenalkan metode hitung segitiga sferis. Komentar-komentarnya cukup mendalam terhadap karya astronomi lain, misalnya, ia pernah menulis sebuah komentar atas Almagest karya Ptolemeus.
Subjek yang ia bahas adalah tentang sudut kemiringan ekliptik. Sebelumnya, rumus itu dikenalkan Banu Musa pada 868 Masehu di Baghdad, Irak. Ia juga mencermati hasil pengamatan AlMawarudzi, Ali bin Isa Al-Harrani, dan Sanad bin Ali. Hal ini terkait dengan penentuan musim semi dan musim panas. Sementara itu, melalui tulisannya yang berjudul Sirr al-Alamin, Al-Khazin mengembangkan lebih jauh gagasan-gagasan dari Ptolemeus yang terdapat pada buku Planetary.

Planet mars

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa perang Romawi.
Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan.
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Planet MarsDalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.

Sejarah indonesia

Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan "Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta Era Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.

Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara) merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik (lihat artikel Geologi Indonesia). Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, hanya 10.000 tahun yang lalu.
Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni pertama adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]
Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 50.000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia.[3] Mereka, yang berciri rasial berkulit gelap dan berambut ikal rapat (Negroid), menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua) sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum). Gelombang pendatang berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum datang secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina Selatan melalui Formosa dan Filipina membawa kultur beliung persegi (kebudayaan Dongson). Proses migrasi ini merupakan bagian dari pendudukan Pasifik. Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini cenderung ke arah barat, mendesak penduduk awal ke arah timur atau berkawin campur dengan penduduk setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknik pertanian, termasuk bercocok tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, teknik tenun ikat, praktek-praktek megalitikum, serta pemujaan roh-roh (animisme) serta benda-benda keramat (dinamisme). Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India akibat hubungan perniag

Hidraokarbon


1. ALKANA
Kegunaan alkana :
a. Bahan Bakar : elpiji, kerosin, bensin, dan solar.
b. Pelarut : ptrolium eter dan nafta digunakan sebagi pelarut dalam industri atau pencucian kering (Dry Cleaning).
c. Sumber Hidrogen : Industri Amonia dan pupuk.
d. Pelumas : alkan suku tinggi (jumlah karbon tiap molekulnya cukup besar) misalnya C18H38.
e. Bahan Baku Senyawa Organik lain : untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti asam cuka, alkohol.
f. Bahan Baku Industri : minyak bumi dan gas alam untuk bahan baku plastik, deterjen, karet sintesis, minyak rambut, obat gosok.
2. ALKENA
Kegunaan alkuna :
Membuat karet sintesis, plastik dan alkohol.
3. ALKUNA
Kegunaan alkena :
Alkuna mempunai nilai ekonomis paling penting hanyalah etuna, yang disebut asetilena (C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
4. HALOALKANA
Haloalkana mempunyai kegunaan praktis dalam berbagai bidang, misalnya sebagai zat anestesi, perlarut, dan bahan antiseptik.
a. Sebagai Zat Anestesi
Kloroform (CHCl3) pernah digunakan sebagai obat bius karena menyebabkan kerusakan hati tetapi sekarang diganti dengan siklopropana(C3H6), bahan ini bersifat toksik(racun) dan digantikan lagi dengan Halotan yaitu 2-bromo-2-2kloro-1,1,1-trifluoroetana (CF3CHClBr), yang bersifat tidak toksik, tidak mudah terbakar dan lebih nyaman bagi pasien.
Kloroetana (C2H5Cl) digunakan sebagai anetesi lokal. Daya anestesi yang mudah menguap sehingga menurunkan suhu kulit dan membuat syaraf kurang sensitif.
b. Sebagai Antiseptik
Idioform (CHI3) adaah suatu zat berwarna kuning, bebau khas dan digunakan sebagai antiseptik
c. Sebagai Pelarut
Tetraklorometana(CCl4) adalah suatu zat cair tak berwarna. Zat ini digunakan untuk melarutkan lemak dan oli dan dalam pencucian kering (dry cleaning). Tetapi jika terpapar terlalu lama akan meyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
d. Sebagai Pemadam Api
Alkan terhalogenasi sempurna seperti karbon tetraklorida, CCI4, dan bromoklorodifluorometana (BCF) dapat memadamkan api . zat-zat tersebut mempunyai massa jenis yang cukup besar sehingga dapat mengusir udara dan memadamkan api, tetapi pada suhu tinggi CCI4 dapat bereaksi dengan air membentuk fosgen (COCl2), suatu gas yang sangat beracun.
BCF juga dapat merusak ozon dilapisi statosfir sehingga penggunakan bahan tersebut dilarang.
e. Sebagai Klorofluorokarbon (CFC) dan Freon
Senyawa klorofluorokarbon (CFC) adalah suatu golongan senyawa sistesis yang mengandung karbon, klorin dan flourin. Senyawa ini bersifat stabil dan tidak mudah terbakar,tidak korosif, relatf tidak beracun, mudah dibuat, dan relatif murah. Contonya freon-11(CCl3F) dan freon-12(C2Cl2F2). Pada tahun 1970-an para ahli menyatak bahwa senyawa ini menyebabkan kerusakan lapisan ozon pada statosfir oleh sebab itu freon (CFC) dilarang penggunaannya.
f. Senyawa Haloalkana
Vinilklorida dan Kloroprena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintesis.
5. ALKOHOL
Kegunaan alkoho :
a. Metanol
Pada suhu kamar, metanol berupa zat cair bening, mudah menguap dan berbau seperti alkohol biasa. Metanol tergolong zat yang sangat beracun. Dosis tunggal 30 mL dapat meyebabkan kebutaan permanen bahkan kematian. Keracunan metanol dapat juga terjadi karena menghirup uapnya ataupun terkena kulit. Kebutaan akibat keracunan metanol disebabkan oleh pembentukan formaldehida (HCHO) atau asam format (HCOOH) yang dapat merusak retina mata.
Sebagian besar produksi metanol diubah menjadi metanal (formaldehida) yang pada akhirnya digunakan untuk membuat plastik. Metanol dicampurkan dengan bensin sampai kadar 15% tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan. Pemabakaran Metanol lebih bersih daripada minyak bumi.
b. Etanol
Etanol adalah alkohol biasa dan merupakan alkohol yang paling banyak diproduksi. Pada suhu kamar, etanol berupa zat cair bening, mudah menguap dan berbau khas. Dalam kehidupan sehari-hari, etanol dapat kita temukan dalam spritus, dalam alkohol rumah tangga (alkohol 70 % yang digunakn sebagi pembersih luka), dal minuman beralkohol. Etanol bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otas atas. Etanol juga besifat candu, orang yang sering minum alkohol akan menjadi ketagihan dan sukar untuk meninggalkan alkohol.
Alkohol teknis dibuat melalui fermentasi tetes tebu atau dari hidrasi etena dengan katalis asam sulfat pekat. Penggunaan alkohol teknis adalah untuk menbuat etanal(asetaldehida), sebagi pelarut, sebagai bahan bakar, dan untuk membuat berbagi jenis senyawa organik.
6. ALDEHIDA
Kegunaan aldehid :
a. Untuk membuat formalin. Formalin yaitu larutan 40% formaldehida dal air. Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi dan mengawetkan mayat tetapi tidak boleh digunakan untuk mengwetkan makanan.
b. Untuk membuat berbagai jenis termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan).
7. ETER
Kegunaan eter :
Sebagai pelarut dan obat bius (anestesi) pada operasi. Dietil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernafasan, metil ters-butil eter (MTBE) sebagai zat aditif bensin yaitu untuk menaikkan nilai oktan.
8. KETON
Keton yang paling banyak penggunaanya adalah propanon yang nama dagangnya adalah aseton. Kegunaan aseton antara lain adalah sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat non polar dan kurang polar. Dalam kehidupan sehari-hari, kaum wanita menggunakan untuk membersihkan pewarba kuku (kutek). Beberapa keton siklik merupakan bahan farfum karena bebrbau harum.
9. ASAM KARBOKSILAT
Kegunaan asam karboksilat :
a. Asam Format (Asam Semut)
Asam format adalah cairan tidak berwarna, berbau tajam, mudah larut dalam air, alkohol dan eter. Dalam jumlah kecil juga terdapat pada keringat. Dalam industri, asam format di buat dari karbon monoksida dengan uap air yang dialirkan melaui katalis (oksida logam) pada suhu sekitar 200C dan tekanan tinggi. Asam format tergolong asam lemah tetapi merupakan asam terkuat diantara asam alkanoat. Asam format banyak digunakan dalam industri tekstil, penyamakan kulit dandiperkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet).
b. Asam Asetat (Asam Cuka)
Asam asetat adalah asam yang terdapat dalam cuka. Kadar asam asetat yang terdapat dalam cuka makan sekitar 20-25%. Asam asetat murni yang disebut asam asetat glasial, merupakan cairan bening tak berwarna, berau sangat tajam, membeku pada suhu 16.60C, membentuk kristal yang menyerupai es atau kaca.

Burung Bisa Melihat Medan Magnet Bumi


Perdebatan panjang selama empat dekade mengenai kemampuan burung mendeteksi medan magnet Bumi mulai terkuak sedikit demi sedikit. Para ilmuwan telah membuktikan rahasianya pada kedua mata burung yang selama ini dicari-cari.
Penjelasan tentang kemampuan burung mendeteksi medan magnet memicu perdebatan saat Klaus Schulten dari Universitas Illinois, AS mengungkapkan pendapatnya bahwa burung-burung migran pasti memiliki molekul-molekul di mata atau otak yang peka terhadap medan magnetik Bumi. Teori ini sudah dipelajari sekitar empat puluh tahunan, namun tak satu pun ilmuwan yang berhasil membuktikan adanya molekul tersebut.
Seperti dilansir jurnal ilmiah Nature, baru-baru ini para peneliti berhasil menemukan bahwa molekul tersebut mungkin cryptochrome. Henrik Mouritsen dari Universitas Oldenburg, Jerman menemukan bahwa protein tersebut terkandung dalam retina burung migran. Sel-sel protein juga diketahui aktif setiap petang menjelang saat burung tersebut tidak dapat mengandalkan cahaya untuk melihat benda-benda di sekitarnya.
Selama ini, cryptochrome banyak diketahui sebagai jenis protein yang sensitif terhadap cahaya. Protein ini diketahui berperan dalam mengatur jam biologi, seperti pengaturan tahap pertumbuhan pada tanaman dan waktu kawin.
Membuat tiruan bahkan menemukan protein cryptochrome tergolong sulit. Jadi, untuk mempelajarinya, digunakan senyawa yang memiliki sifat mirip yakni CPF (carrotenoid-porphyrin-fullerene). Jika diberi medan magnet, meskipun sangat kecil, senyawa ini bereaksi dengan melepaskan dua jenis radikal bebas.
Kolega Mouritsen, Peter Hore dari Universitas Oxford dapat mengatur konsentrasi radikal bebas sesuai medan magnet yang dipaparkan. Ia berpendapat, cryptochrome pada burung mungkin diaktifkan cahaya biru yang muncul saat senja dan mulai bekerja dengan mekanisme pelepasan radikal bebas tersebut untuk melihat medan magnet Bumi.
Namun, bagaimana burung mendeteksi medan magnet Bumi masih menjadi bahan perdebatan baru. Mouritsen yakin mata burung memiliki lapisan penglihatan ganda. Saat protein diaktifkan, layar visual akan berubah menjadi semacam panel radar yang akan melihat garis-garis medan magnet Bumi seperti pada pesawat.